October 15, 2017

Resep Bubur Manado (Tinutuan)

Hari Sabtu memang kami dedikasikan khusus untuk keluarga. Dan seperti biasa, akhir pekan adalah kesempatan saya untuk bisa membuat masakan spesial buat suami. Meski belum ada anak, kebersamaan keluarga adalah nomor satu buat kami berdua.
Pilihan menu kali ini jatuh pada bubur manado, atau biasa disebut tinutuan. Memang sudah dari beberapa hari sebelumnya suami menyebut pengin makan tinutuan, dan kebetulan di rumah masih ada persediaan sambal roa sedikit jadi cocoklah saya pikir.
tinutuan dan rica roa
Seperti sudah jadi rahasia umum kalau sambal roa dan tinutuan adalah partner yang luar biasa. Kombinasi dua masakan ini menghasilkan rasa yang membuat merem melek buat saya. :D Bahkan ada beberapa Restoran Manado yang sekarang sudah tidak menjual sambal roa eceran lagi, karena persediaan sambal roa mereka hanya khusus untuk bubur manado. Seperti waktu lalu kami berdua makan siang di restoran Manado Ikan Tude yang terletak di sebelah stasiun Sudirman, Jakarta. Niat hati ingin mencicipi sambal roa di restoran ini, eehhh...kecelik..karena sambal roa mereka hanya untuk bubur.


Berikut resep tinutuan yang sering saya pakai. Banyak sedikitnya bahan memang hasil kira-kira dan sesuai ketersediaan di kulkas saja. Oiya harap diingat bahwa tekstur bubur tinutuan ini agak cair yah, jd tidak sekental bubur ayam Jakarta itu.

Resep (untuk 4 orang)
Bahan:
-1 cup beras (cuci bersih)
-kira-kira 1,5 lt air bersih (saya memakai ilmu 'kalau kurang cair nanti bisa ditambah air panas lagi' :D )
- 0,5 kg singkong, kupas, potong dadu 1,5 x 1,5cm
- 0,5 kg labu kuning parang potong dadu 1,5 x 1,5 cm --> ini ingredient utama. Kalau saya tidak menemukan labu mending batal deh bagi saya untuk memasak tinutuan hehe.. :D
-1-2 ikat sayur-sayuran hijau dipilih sesuai selera (bayam, kangkung, kacang panjang). Siangi dan cuci bersih
-Daun Gedi (banyak di Manado, tapi susah ketemu di Jakarta) --> saya skip ini.
-Daun Leilem --> saya skip ini juga. Gak tau musti cari daun ini di mana kalau di Jakarta :(
-1 tongkol Jagung manis, cuci terus di pipil.
Bahan-bahan untuk tinutuan
-2 ikat daun kemangi. (gak ada kemangi kurang lengkap deh)
-1-2 batang serai (keprek)
-2-3 lembar daun salam
-garam secukupnya

Pelengkap: (kalau ada)
-SAMBAL ROA , abon ikan, kerupuk bawang
-lebih sip lagi kalau ada tahu goreng

Pengolahan:
-Masak air, beras, serai dan daun salam sampai air mendidih. Masukkan labu dan singkong. Masak sampai beras hancur.
Jangan lupa sering-sering diaduk supaya dasar panci tidak gosong.
-Masukkan jagung dan garam.
- Setelah bubur mencapai kekentalah yang diinginkan, masukkan sayur. Aduk-aduk sampai sayur matang. Terakhir masukkan kemangi, kemudian matikan api.
-Sajikan bubur dengan pelengkapnya.

Tips:
-mengingat kebanyakan sayur hijau tidak bagus kalau dipanaskan terlalu lama, selalu masukkan sayur kalau bubur sudah matang
-kalau bubur tidak langsung habis dalam sekali penyajian, (misalkan makan siang, lalu dimakan lagi malam) saya selalu menggunakan dua panci. Setelah bubur masak dan sebelum dimasukkan sayur api sudah saya matikan. Kemudian di panci lain yang lebih kecil, saya memanaskan sedikit air, dan setengah bagian bubur, kemudian sebagian sayur dan kemangi dimasukkan. Sajikan bubut.
Tutup bubur yang tanpa sayur supaya tisak kena angin dan kotoran. Sisihkan.
Sisakan sayur dan kemangi untuk nanti pada saat mau manyantap bubur yang sisanya. Cara ini untuk menjamin kesegaran sayuran dan supaya bubur lebih awet untuk nanti.
-Nikmati bubur tinutuan dengan roa banyak-banyak.. asli enak bangettttt.....




1 comment:

  1. mba sofia jual sambal roa di jkt atau mdo?

    ReplyDelete